perubahan sosial dan pembangunan

PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN

A. PERUBAHAN SOSIAL
1. Pengertian dan Cakupan Perubahan Sosial
Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat disetiap masyarakat. Perubahan yang terjadi di dalam masyarakat akan menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang ada dimasyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.
Perubahan sosial mencangkup tiga hal yaitu :
a. Perubahan dalam struktur sosial.
b. Perubahan organisasi sosial.
c. Perubahan hubungan sosial.

Wilbert Moor memandang perubahan sosial sebagai “perubahan struktur sosial, pola prilaku dan interaksi sosial”. Setiap perubahan yang terjadi dalam sturktur masyarakat atau perubahan dalam organisasi sosial disebut perubahan sosial.
Wiliam F. Ogburn mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan sosial mencangkup unsur kebudayaan yang materil maupun immaterial dengan menekankan bahwa pengaruh yang besar dari unsur immaterial.
Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai yang terjadi dalam fungsi dan struktur masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial,
2
termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola prilaku di antara kelompok dalam masyarakat.
Perubahan sosial yaitu perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau dalam hubungan interaksi, yang meliputi berbagai aspek kehidupan.
Perubahan sosial bisa tejadi dengan cara :
1. Direncanakan (planned) atau tidak direncanakan (unplanned).
2. Menuju kearah kemajuan (progressive) atau kemunduran (regressive).
3. Bersifat positif atau negatif.
Menurut Prof. Dr. Soejorno Soekanto bentuk-bentuk perubahan sosial dapat terjadi dengan beberapa cara, seperti :
1. Perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang terjadi secara cepat.
2. Perubahan yang pengaruhnya kecil dan perubahan yang pengaruhnya besar.
3. Perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki.
2. Teori Perubahan Sosial
a. Teori Klasik Perubahan Sosial
Pemikiran para tokoh klasik tentang perubahan sosial dapat digolongkan ke dalam beberapa pola :
1. Pola Linear
Perubahan sosial mengikuti pola linear seperti dikemukakan oleh Auguste Comte. Dia mengatakan bahwa kemajuan progresif peradaban manusia mengikuti suatu jalan yang alami, pasti, sama, dan tak terelakan. Comte mengemukakan “hokum tiga tahap”, yaitu bahwa suatu masyarakat mengikuti perkembangan perubahan dengan pola sebagai berikut :



3
a. Tahap Teologis dan Militer, yaitu suatu tahapan dimana hubungan sosial bersifat militer, masyarakat senantiasa bertujuan untuk menundukan masyarakat lain.
b. Tahap Metafisik dan Religius, yaitu suatu tahap dimana dalam masyarakat sudah terjadi adanya suatu hubungan atau jembatan pemikiran yang menghubungkan masyarakat militer dan masyarakat industri.
c. Tahap Ilmu Pengetahuan dan Industri, yaitu suatu tahapan dimana industri mendominasi hubungan sosial dan produk manjadi tujuan utama masyarakat.
2. Pola Siklus
Menurut pola siklus, masyarakat berkembang laksana sebuah roda.
3. Gabungan Beberapa Pola
Teori ini menggabungkan pola linear dan pola siklus. Perubahan sosial dalam masyarakat bisa berbentuk pola siklus dan linear. Max Weber salah satu tokoh yang menggabungkan pola siklus dan linear dalam melihat perubahan sosial. Menurutnya di dalam masyarakat terdapat tiga jenis wewenang yang ada, wewenang kharismatik, rasional-legal, dan tradisional.
b. Teroi-Teori Modern Perubahan Sosial
Berikut ini adalah beberapa pandangan teori modern perubahan sosial :
1. Teori Modernisasi
Teori ini berpandangan bahwa Negara-negara berkembang akan meniru seperti apa yang dilakukan oleh negara-negara industri maju. Dengan meniru negara-negara maju mereka akan menjadi negara berkembang melalui proses modernisasi.
2. Teori Ketergantungan (Dependencia)

4
Teori ini berpandangan bahwa berdasarkan pengalaman kepada negara-negara Ameerika latin telah terjadi perkembangan dunia yang tidak merata. Disatu pihak negara-negara maju mengalami perkembangan, di lain pihak secara bersamaan negara-negar dunia ke tiga mengalami kolonialisme dan neo-kolonialisme bahkan justru menjadi semakin terbelakang, dunia ke tiga tidak mengalami tahap “tinggal landas”. Keadaan ini menciptakan negara dunia ke tiga yang ekonominya berbasis kepada sumberdaya alam selalu tergantung pada negara industri maju.
3. Teori Sistem Sosial
Teori ini berpandangan, seperti dicetuskan oleh pendirinya Immanuel Wallerstein, bahwa perekonomian kapasitas dunia terbagi atas tiga jenjang, yaitu : negara-negara inti, negara-negara semi periferi, dan negara-negara periferi.
3. Penyebab Perubahan Sosial
Prof. Dr. Soejorno Soekanto menyebutkan adanya faktor intern dan ekstern yang menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat, yaitu :
1) Faktor inern
a. Bertambah dan berkurangnya penduduk
Bertamhab dan berkurangnya penduduk yang sangat cepat di pulau Jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam sturktur masyarakat.
b. Adanya penemuan-penemuan baru yang meliputi berbagai proses, antara lain :
• Discovery, penemuan unsur kebudayaan baru.
• Invention, pengembangan dari Discovery
• Inovasi, proses pembaharuan
c. Kondlik dalam masyarakat
5
Konflik pertentangan yang dimaksud adalah konflik antara individu dalam masyarakatnya, antar kelompok dan lain-lain.
d. Pemberontakan dalam tubuh masyarakat


2) Faktor ekstern
a. Faktor alam yang ada di sekitar masyarakat yang berubah, seperti bencana alam.
b. Pengaruh kebudayaan lain dengan melalui adanya kontak kebudayaan antara dua masyarakat atau lebih yang memiliki kebudayaan yang berbeda.
B. PEMBANGUNAN DAN MODERNISASI
1) Konsep Pembangunan dan Modernisasi
Modernisasi masyarakat adalah suatu proses transformasi yang berubah :
• Dibidang ekonomi, modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industri yang besar, dimana produksi barang konsumsi dan sarana dibuat secara missal.
• Dibidang politik, dikatakan bahwa ekonomi yang modern memerlukan ada masyarakat nasional dengan integrasi yang baik.
Menurut Koentjara Ningrat, modernisasi merupakan usaha penyesuaian hidup dengan konstelasi dunia sekarang ini. Menurut Schorrl (1980), modernisasi adalah proses penerapan ilmu pengetahuan dan teknoligi kedalam semua segi kehidupan manusia dengan tingkat yang berbeda-beda tetapi tujuan utamanya untuk mancari taraf hidup yang lebih baik dan nyaman dalam arti seluas-luasnya, sepanjang masih diterima oleh masyarakat yang bersangkutan. Simth (1973),

6
modernisasi adalah proses yang dilandasi dengan seperangkat recana dan kebijaksanaan yang didasari untuk mengubah masyarakat kearah kehidupan masyarakat yang kontemporer yang menurut penilaian lebih maju dalam derajat kehormatan tertentu.
1. Syarat-syarat Moddernisasi
• Cara berfiir ilmiah yang institusionalized baik kelas pengusaha maupun masyarakat.
• Sistem administrasi negara yang baik yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
• Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu atau lembaga tertentu.
• Penciptaan iklim yang baik dan teratur.
• Tingakat organisasi yang tinggi.
• Adanya keseimbangan antara sentralisasi dan desentralisasi.
2. Ciri-ciri Modernisasi
• Naturitas kebutuhan material dan ajang persaingan kebutuhan manusia.
• Kemajuan teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi, diferensiasi, dan akulturasi.
• Modern banyak memberikan kemudahan bagi manusia.
• Berkat jasanya, hampir semua keinginan manuisa terpenuhi.
• Modernisasi juga memberikan, melahirkan teori baru.
• Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta orientasi kebendaan yang berlebihan.

7
• Kehidupan seseroang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan menumpuk kekayaan.
2) Faktor-faktor Budaya Yang Menghambat Pembangunan
Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang, misalnya pada awal porgram Keluarga Berencana terjadi penolakan oleh sebagian masyarakat. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologis, seperti upaya untuk menstransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena bencana alam banyak mengalami kesulitan.

Sikap tradisionalisme yaitu sikap berprasangka buruk tehadap hal-hal baru. Sikap etnosentrisme yaitu sikap yang mengagungkan budaya suku bangsanya sendiri dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
3) Kebudayaan Global dan Globalisasi
1. Faktor-faktor nilai budaya yang mempercepat proses globalisasi :
a. Rasionalisasi
b. Efisiensi
c. Keberanian bersaing, bertanggung jawab, dan menanggng resiko
d. Sensntiasa meningkatakan pengetahuan
e. Patuh pada hukum
f. Kemandirian
g. Kemampuan melihat kedepan
h. Keterbukaan
i. Etos kerja
2. Saluran proses globalisasi
8
a. Lembaga-lembaga internasional yang mengatur peraturan-peraturan internasional.
b. Lembaga-lembaga kenegaraan, baik dalam hubungan diplomatik secara bilateral maupun reginal.
c. Lembaga-lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan.
d. Lembaga-lembaga keagamaan
e. Lembaga-lembaga perniagaan dan industri internasional.
f. Saluran-saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional.
g. Wisata mancanegara.

3. Respon Masyarakat Terhadap Globalisasi
a. Dampak positif globalisasi
1. Dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui sarana telekomunikasi seperti radio, televisi, film, dan sarana elektronik lainnya.
2. Dibidang sumber daya manusia, globalisasi menumbuhkan kinerja yang berwawasan luas dan beretos kerja tinggi.
3. Dibidang sosial budaya, globalisasi dapat menumbuhkan dinamika yang terbuka dan tanggap terhadap unsur-unsur pembaharuan.
b. Dampak negatif globalisasi
1. Guncangan budaya (culture shock)
2. Ketimpangan budaya (culture leg)
3. Pergeseran nilai-nilai budaya yang menimbukan anomie.
Contoh akibat adanya anomie :

9
1. Pergaulan bebas, kenakalan remaja, dan penyalahgunaan narkotika yang melanda para remaja.
2. “aji mumpung” dan “konsumerisme” dikalangan orang kaya baru.

C. PERMASLAHAN-PERMASALAHAN DALAM PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
Persebaran penduduk Indonesia belum merata disemua profinsi di Indinesia. Sebagian besar penduduk masih berad di pulau Jawa. Secara keseluruhan penduduk wanita sedikit lebih banyak dari pada laki-laki.
Berkaitan dengan persebaran penduduk, suatu permasalahan yang dipandang perlu adalah pemerataan persebaran penduduk.

Komponen-komponen pertumbuhan penduduk
1. Fertilitas (tingkat kelahiran), yaitu suatu pengertian yang digunakan untuk menujukkan tingkat pertambahan anak, artinya jumlah kelahiran seribu orang penduduk pertahun.
2. Mortalitas (tingkat kematian), merupakan salah satu komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk.
3. Migrasi (perpindahan), yaitu perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain.
Masalah-masalah ketenagakerjaan yang sekarang mendesak sedang dihadapi :
1. Masalah pengangguran
2. Masalah pengiriman TKI ke luar negeri
3. Masalah hubungan industrial
10
4. Masalah peraturan ketenagakerjaan
Tujuan dibuatnya undang-undang ketenagakerjaan ialah untuk :
a. Memberdayakan dan memberdayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi.
b. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah.
c. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dan keluarganya.
d. Maningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarga.

0 komentar:

Posting Komentar